BUMK PINANGAN
DEMI TERCAPAINYA CITA-CITA, TIM BUMDES PINANGAN BLUSUKAN NYARI LAHAN TIDUR UNTUK DIBANGUNKAN.

Pinangan, 16 April 2025 — Tim BUMDes Pinangan lagi gercep (gerak cepat), Sob! Mereka turun langsung ke lapangan, blusukan ke sudut-sudut desa buat cari lahan yang cocok dijadikan pusat ketahanan pangan. Misinya jelas: biar warga bisa belanja murah meriah di tengah harga bahan pangan dunia yang makin nggak pasti.
Pagi buta udah mulai jalan, bawa meteran, peta, dan semangat 45. Ketua BUMDes, Bang Zikra Putra, bilang kalau ini bukan sekadar survei biasa. “Ini perjuangan buat masa depan pangan desa. Kita nggak bisa terus bergantung sama pasokan dari luar. Kita harus mandiri, bro!” katanya sambil ngelap keringat.
Mereka nyari lahan yang nggak cuma luas dan strategis, tapi juga bisa bener-bener jadi andalan. Soalnya, zaman sekarang lahan tuh rebutan banget. Tapi tim BUMDes nggak nyerah. Mereka yakin, kalau ada niat dan kerja bareng, semua bisa jalan.
Warga yang ngelihat aksi tim ini juga ikut semangat. Ada yang kasih info soal lahan tidur, ada juga yang langsung nawarin kerja bareng nanti kalau unit pangannya udah jadi. Vibes-nya bener-bener gotong royong, vibes-nya keren banget!
Next step-nya?
Akhirnya Ketemu! Tapi Bisa Nggak Ya Nanam Bawang Merah di Sini?
Setelah muter-muter dan nyaris nyerah gara-gara lahan incaran sebelumnya udah di-booking buat bangun ruko, Tim BUMDes Pinangan akhirnya nemu juga sepetak lahan yang kelihatan promising banget. Lokasinya nggak jauh dari pemukiman, akses gampang, dan yang paling penting: BELUM DILIRIK ORANG!
Langsung tuh alat ukur dikeluarin, tanah diukur dari ujung ke ujung. Hasilnya? Sekitar 2.500 meter persegi. “Lumayanlah, buat awal bisa kita optimalkan. Kalau berhasil, bisa dikembangkan ke titik lain,” kata Bang Satria Kepala Unit Ketahnan Pangan, sambil senyum-senyum tapi matanya masih waspada liatin kontur tanah.
Tapi nih ya, meski udah ketemu, muncul satu dilema: cocok nggak sih buat nanam bawang? Beberapa bagian tanah kelihatan agak padat dan warnanya kurang ideal buat tanaman umbi-umbian. Ada diskusi kecil, antara yakin dan nggak yakin. Kata bang Miga Bendahara BUMDes Pinangan, “Kayaknya harus diolah dulu deh.” Bang Ido Sekretaris BUMDes Pinangan jawab, “Nggak apa-apa, kita coba dulu. Trial and error itu bagian dari perjuangan.”
Tim pun sepakat buat lanjut uji tanah, sambil cari masukan dari petani senior desa, penyuluh pertanian. Intinya, semangatnya tetep membara. Nggak ada kata mundur sebelum buktikan lahan ini bisa jadi ladang bawang merah dan harapan.
“Kalau tanah ini bisa ditanami, kita bisa produksi sendiri bawang merah buat warga. Nggak usah beli mahal-mahal di pasar lagi, kita akan buka bazar murah meriah” celetuk salah satu anggota tim sambil nyicip debu tanah (kayak di film-film, biar dramatis).